Wednesday, June 03, 2009

ART : Van Gogh Artwork


Almond Branches in Bloom, San Remy, c.1890
by Vincent Van Gogh

Vincent Van Gogh’s exquisite “Almond Blossom,” which he painted for his newborn nephew as a symbol of budding life, embraced one of his favorite subjects: flowering branches against a blue sky. Epitomizing the tormented artist, Van Gogh (1853 – 1890) was a post-Impressionist Master whose fragile psyche was uplifted by the healing effects of painting outdoors. Extraordinarily prolific, Van Gogh produced all of his works during a 10-year period—at one point, creating an astonishing 150 paintings and drawings within one year. Although Van Gogh only sold one painting within his lifetime, he profoundly influenced modern Expressionism, Fauvism and Early Abstraction.

Movie Review : Indonesian Movie - Laskar Pelangi

by NN

Satu lagi film yang diangkat dari novel yang telah menjadi best seller dan fenomenal dari Andrea Hirata, menggambarkan kehidupan pelik anak-anak miskin Beltung yang terus menggantungkan cita-citanya lewat pendidikan murah di sebuah SD Muhammadiyah Belitong, sekolah Islam pertama dan satu-satunya di salah satu kota terkaya di Indonesia.

Laskar Pelangi

merupakan pencerminan sebuah perjuangan anak-anak miskin yang ingin tetap mewujudkan mimpinya menjadi nyata, bersama membangun image sekolah mereka kembali yang tidak pernah ada adik-adik kelas mereka sejak kesepuluh anak paling mengagumkan itu telah menyelamatkan sekolah tersebut yang terancam di tutup, Harun, seorang anak yang telah menjadi anak paling berjasa karena telah membuat sembilan anak lainnya tidak kecewa untuk kembali pulang dengan harapan yang kandas untuk sekolah.

Perjalanan guru-guru disini pun ditampakkan, bagaimana semuanya dilakukan dengan ikhlas dan penuh ketulusan, walaupun apa yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan yang merong-rong mereka, tujuan mereka hanya satu, "Membuat anak-anak miskinpun berhak untuk mendapatkan pendidikan", saya melihat bahwa kunci inilah yang coba di urai dengan kisah perjalanan yang membukau dan mengharukan, dan diselingi kisah cinta Ikal dengan A Ling yang disuguhkan dengan lucu, khas cinta monyet yang membuat kita tak henti berdecak kagum, bagaimana cerita begitu sederhana bisa membawa kita terbuai, larut kedalamnya.

Tak lupa ajaran-ajaran agama Islam yang disuguhkan terselip dalam beberapa adegan dengan implisit yang tertata dan bagus untuk disuguhkan sebagai film pelengkap liburan anak Anda semasa liburan lebaran ini. Anak-anak kita yang hidup di perkotaan, yang serba kecukupan, atau bahkan begitu menyepelekan arti pendidikan, perlu dijejali film ini, sebagai pendorong semangat bagaimana mereka harus terus menggantungkan cita-cita mereka setinggi langit dengan segala daya upaya untuk mewujudkannya.

Tapi terkadang apa yang kita lakukan tidak seperti kenyataan yang digariskan, Lintang salah satu anak paling cerdas diantara Laskar pelangi ini, harus meninggalkan bangku sekolahnya, setelah memenangkan Lomba Cerdas Cermat, karena ayahnya telah meninggal dunia, dan dia harus menggantikan posisi ayahnya untuk menghidupi adik-adiknya. Sebuah polemik yang kita tidak inginkan, setidaknya saya berharap Lintang bisa menjadi manusia berhasil dimasa datang, tapi dia memang telah berhasil, karena dia berhasil membuat Ikal bisa meraih cita-citanya atas dorongan Lintang, dan menularkan semangat belajarnya kepada anak perempuannya.

Memang semua orang tua tidak menginginkan anak-anak mereka hanya bisa seperti mereka, hidup dalam kesusahan, tidak berpendidikan, mereka berupaya untuk menjadikan anak-anaknya lebih baik dikemudian hari, tapi apa yang kita dapatkan kenyataan di kota-kota besar, mungkin hanya segelintir orang tua seperti itu, contohlah Jakarta, bagaimana exploitasi orang tua kepada anak-anak tampak semakin jelas dan semakin banyak, anak-anak dijadikan media pengganti orang tua untuk mencari nafkah.

Inilah Indonesia wahai saudaraku, film mungkin bisa saja membuat kita tercerai berai air mata, berdecak kagum, terharu, bahkan terpingkal oleh ulah anak-anak Laskar Pelangi dan perjuangan Bu Muslimah (Cut Mini), Pak Harfan (Ikranagara) yang memacu ardrenalin kita untuk membuat Indonesia lebih baik, tapi apa yang kita hadapi sekarang lebih pelik dari sebuah cerita yang membukau, perjuangan yang mengharu biru, warna hidup yang suram. Warna Indonesia sudah lebih parah dari itu, mungkin saya menyarankan film ini menjadi tontonan wajib para petinggi negara, ya kalau bisa NOBAR seluruh anggota MPR, DPR, mentri hingga Presiden, duduk bersama meresapinya, dan coba merefleksikannya dengan kenyataan Indonesia yang ada saat ini, sudah tercapaikan cita-cita UUD 1945 untuk mencerdaskan seluruh bangsa Indonesia, dan adakah perlindungan hak anak yang ada di Indonesia sudah sesuai dengan cita-cita negara kita, dari pada mereka sibuk memperkaya diri, menjejali mulut mereka dengan uang, membuat perut mereka semakin buncit dengan kandungan ulat haram yang siap meledak di hari pembalasan, atau sibuk dengan urusan politik yang berputar tak berujung.

Tapi dari semua film Indonesia yang diputar di bioskop-bioskop tahun ini, Laskar Pelangi merupakan film terbaik sepanjang tahun 2008, dan seharusnya film seperti inilah yang diangkat dan di tuangkan di big screen Indonesia, bukan cerita Urban dan Horror, bahkan percintaan dengan model yang sama. Dengan balutan budi pekerti, nilai-nilai agama yang bisa menjadikan masyarakat film lebih cerdas dari sekarang.

Movie Review : Slumdog Millionaire

(By Brendan Cullin)

Most times when I read about a movie with a lot of hype surrounding it, I find more often than not, the movie never actually lives up to the accolades it receives. "Slumdog Millionaire" is a movie that received such hype. I believe, as I write this review, it has been nominated for best picture by 11 of 20 critics associations. It has already received a Golden Globe nomination for Best Picture in the Drama category. It most certainly will be nominated for an Oscar for Best Picture. "Slumdog Millionaire" has all the ingredients it requires to be a bit of a letdown, based on my past history of movie viewing. Well, this holiday season I finally got around to seeing "Slumdog" and I just want to assure everyone that this movie is as good, if not better than you have heard. Chances are that it will be adding the Empire Movies Best Picture of the Year to the above accolades sometime in the next couple of weeks.


"Slumdog Millionaire" is the story of a young man from the slums of India who rises from poverty to become a contestant on the game show "Who Wants To Be A Millionaire". When Jamal answers every question correctly and is on the verge of winning the grand prize, the show takes a 24-hour break and Jamal is arrested and tortured because it is suspected he is cheating. The movie then takes us through the heartbreaking and often horrible life of Jamal and his brother Salim as they grow up parentless, homeless and without any real direction in life. As he explains to the police how he managed to answer the questions presented to him on "Millionaire", each question that was presented to Jamal on the game show triggers a flashback that involves Jamal, Salim and some horrible event that happened in their lives. Along the way, we learn of a girl named Latika with whom Jamal fell deeply in love during his childhood. Right up to his appearance on "Millionaire", that love has not wavered and we learn that winning money on the game show is not his real reason for even being there.

"Slumdog Millionaire" is basically a mix of a rags-to-riches story with an unconventional love story thrown into the mix. Most North American audiences are probably not used to seeing a love story that doesn't take place in New York or Chicago and doesn't involve Tom Hanks, Meg Ryan, Jennifer Aniston or Vince Vaughn. "Slumdog" takes us to the worst parts of India and features the worst people we could possibly meet and some of the worst situations we could possibly imagine. Is there anything more horrific than seeing children tortured? If there is, I don't want to know about it. But out of all this doom and gloom, there rises one young gentleman who manages to find his way onto the most popular show on television and uses this opportunity to profess his unfailing love for the girl of his dreams. It might not be the most realistic story. In fact, it surely has all the makings of your typical fairy tale. But it's damn entertaining nonetheless. Without a doubt, "Slumdog Millionaire" is one of the best, most absorbing and most enchanting movies to hit the theatres in 2008.